Gagal Paham Obesitas Dianggap Bukan Penyakit, Padahal Kegemukan Itu Bisa Memicu Komplikasi, Ini Penjelasannya

- Selasa, 7 Maret 2023 | 17:51 WIB
Ilustrasi Obesitas
Ilustrasi Obesitas

CIREBONRAYA – Selama ini banyak orang yang gagal paham terkait obesitas (kegemukan) yang mereka anggap bukan penyakit. Bahkan bayi atau anak-anak yang gemuk terlihat menggemaskan.

“Sebagian masyarakat menganggap obesitas bukan penyakit, padahal obesitas merupakan penyakit dan dapat memicu komplikasi,” terang Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., ujar Dirjen dr. Maxi saat konferensi pers Hari Obesitas Sedunia 2023, di Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.

Maxi Rein enjelaskan, obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Baca Juga: TEJA PAKU ALAM, Tak Bisa Perkuat PERSIB Kontra PERSIK dan PERSIJA, Terkena Hukuman Tambahan dan Denda Uang

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Gejala klinis yang dijumpai mulai dari bagian atas tubuh yaitu pada kepala wajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap. Pada leher tampak pendek dan terdapat bercak kehitaman di belakang leher, perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

Disampaikan, obesitas digolongkan penyakit yang perlu intervensi secara komprehensif. Selain memberikan dampak terhadap penyakit tidak menular obesitas juga berdampak kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan yang tinggi.

Baca Juga: HORE, Bobotoh Boleh Nonton Langsung Masuk Stadion Saat Laga PERSIB Vs PERSIK

Obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular antara lain diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi,” ungkap Dirjen Maxi Rein.

Maxi Rein menyebut obesitas merupakan masalah global, sekitar 2 miliar penduduk dunia, termasuk di Indonesia terancam kesehatannya. Bahkan, pada tahun 2030 itu diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas.

Melalui Kemenkes, pemerintah telah mengatur kandungan gula, garam, dan lemak pada produk makanan olahan maupun makanan siap saji. Hal ini salah satu cara bagaimana pemerintah mengatasi obesitas dan menghindari komplikasi.

Baca Juga: DAVID LATUMAHINA, Korban Penganiayaan MARIO DANDY Siuman, Meronta, Tangan Kirinya Mengepal, Ledakan Kemarahanh

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes menyampaikan, permasalahan obesitas ini harus melibatkan lintas sektor. Sudah ada Perpres tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Eva Susanti menerangkan, obesitas dapat terjadi di semua umur. Obesitas pada anak didiagnostik dengan antropometri melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, lalu menghitung indeks massa tubuh dengan rumus BB/TB dalam meter.

Halaman:

Editor: Agung Nugroho

Sumber: Kemenkes

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Humor Penguat Imun, Malaikat Pangling

Selasa, 9 Mei 2023 | 17:38 WIB
X