“Jangan sampai kalah tenar sama pengobatan alternatif seperti praktik perdukunan yang baru-baru ini viral setelah teknik pengobatannya yang diduga menggunakan teknik sulap dibongkar oleh pesulap merah," ujar Umi Azizah.
Ketua Tim Pemberdayaan Unsoed, Dr. Adhi Iman Sulaiman, S.IP., M.Si melaporkan, selama pelatihan peserta mendapatkan materi secara teori maupun praktek. Untuk teori, para peserta diberi pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman obat keluarga, minuman herbal, simplisia herbal (bahan herbal yang sudah dikeringkan), dan tips peliputan berita produk unggulan dan kawasan wisata sebagai promosi pemasaran.
Untuk materi praktek, diantaranya peserta diajari membuat produk minyak herbal, minuman serta serbuk herbal,sabun cuci tangan dan sabun lantai dari herbal, membuat produk simplisia serbuk herbal, praktek fotografi dan pembuatan video promosi untuk dipublikasikan melalui media massa dan media sosial seperti instagram dan facebook.
Baca Juga: Jadwal Sholat untuk DKI Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2022
Para instruktur dalam kegiatan ini, mengundang pihak-pihak yang kompeten di bidangnya. Yakni dari Klinik WKJ Kalibakung, Ketua Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Ramuan Jamu Nasional (PP Kestrajamnas), Fakultas Farmasi Unsoed, Fakultas Pertanian Unsoed, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu dan jurnalis.
Adhi menjelaskan target kegiatan pemberdayaan tahun 2022 ini untuk meningkatkan motivasi dan insprirasi bagi peserta akan manfaat tanaman dan produk herbal, minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kelompok sebagai kemandirian kesehatan. Kedepanya diharapkan bisa menjadi mitra untuk memasok bahan herbal ke WKJ Kalibakung yang dapat memberikan nilai tambah bagi usaha ekonomi masyarakat.
"Kemudian target lainnya membentuk kelembagaan kelompok budidaya dan produk herbal di masyarakat yang perlu berkelanjutan," ujar Adhi Iman Sulaiman yang juga dosen Fisip Unsoed ini.
Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Kota Bekasi, Jumat, 5 Agustus 2022
Kepala Desa Kalibakung Mujiyono, ST, MH mendukung program pemberdayaan budidaya dan produk tanaman herbal dalam kegiatan PKK , Posyandu dan WKT Kalibakung, dan akan melanjutkannya.
"Kami bertekad, pemberdayaan ini akan kami teruskan. Dan kami sudah menyediakan lahan 4 hektar yang akan ditanami petani untuk mendukung budidaya tanaman obat ini,” ujar Mujiyono.
Mujiyono mengalokasikan anggaran Rp 20 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau APBDes untuk membantu ibu-ibu PKK membuat minuman dan makanan olahan dari herbal, seusai mengikuti kegiatan pemberdayaan ini.***
Artikel Terkait
Inilah Tujuh Keunikan dari Lee Kuan Yew, Tanaman Rambat Hias yang Lagi Tren
Merawat Tanaman Menjadi Imun Tersendiri Bagi Lansia Di Masa Pandemi Covid-19 Ini
Mimpi Besar Pertanian Cirebon, Kelola Sampah dan Proyeksikan Membuka 20.000 Ha untuk Tanaman Sorgum
Tanaman Obat Apa Saja yang Bisa Melawan Penyakit Kanker, Herbal Itu ada di Sekitar Kita
Daun Kelor, Tanaman Ajaib dengan Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Ini Cara Mudah Membuat Teh Daun Kelor