Untuk itu, Bupati Umi Azizah menegaskan, UPTD WKJ Kalibakung sebagai satu-satunya di Jawa-Tengah dan merupakan proyek unggulan Pemerintah Kabupaten Tegal, ke depan akan dimaksimalkan perannya.
Selama ini, diakui keberadaan UPTD WKJ Kalibakung kurang dikenal luas oleh masyarakat, dan masyarakat sekitar belum diberdayakan untuk memasok berbagai kebutuhan tanaman obat, seperti temulawak, jahe, kumis kucing, kunyit, kencur, sereh, lengkuas, kapulaga dan sebagainya.
Kebutuhan tanaman obat UPTD WKJ Kalibakung, 65 persen berupa simplisa atau tanaman obat yang sudah dikeringkan dipasok dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat (B2P2TOOT) Tawangmangu-Karanganyar, dan 35 persen sisanya menanam sendiri.
Untuk itu, Umi Azizah mengajak kepada para petani di Kalibakung khususnya, berminat membudidayakan tanaman jamu dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah atau kebun menjadi lahan pertanian holtikultura dan tanaman herbal. Budidaya tanaman jamu atau empon-empon ini, selain melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga kearifan lokal, juga bisa mendatangkan keuntungan ekonomi dari penjualan bahan mentah tanaman herbal maupun yang sudah berupa simplisia.
Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Kota Bogor, Jumat, 5 Agustus 2022
"Untuk itu saya minta WKJ Kalibakung bisa menampung dan membeli hasil panen dari mitra binaannya ini, sehingga ketergantungan kita pada pasokan bahan jamu yang dibeli dari sejumlah pasar tradisional di Kota Solo seperti Pasar Gede ataupun petani di Karanganyar bisa dikurangi," ujarnya.
Bupati Umi Azizah juga menegaskan, jika selama ini UPTD WKJ Kalibakung belum berkembang, karena regulasi yang ada belum mendukung.
Mulai tahun 2023 mendatang WKJ akan dirubah menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). Dengan perubahan status menjadi BLUD ini, dan jejaring dengan mitra bisnis dikembangkan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang menanam tanaman obat.
Umi Aziah berharap, agar LPPM Unsoed melalui Tim Pemberdayaan Unsoed bisa terus memonitor dan mendampingi prosesnya.
Baca Juga: Inilah Daftar Tiga Jenderal dan Tujuh Pamen yang Dicopot Kapolri Berikut Penggantinya
"Karena satu prinsip yang saya pegang dari pendekatan pemberdayaan masyarakat ini bahwa keberhasilan pemberdayaan pada komunitas ini tidak bisa diukur saat masih ada pendampingan, melainkan setelah tidak ada yang mendampingi." ujarnya.
Artinya, lanjut Umi Azizah, pemberdayaan masyarakat yang baik akan menghasilkan dampak berupa kemandirian komunitas yang didampinginya. Dan ini memang memerlukan waktu yang tidak sebentar karena mencakup banyak aspek, terutama dalam merubah mindset, seperti dalam hal penumbuhan kesadaran, penerapan teknologi tepat guna, pengorganisasian lembaga, hingga terciptanya kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
"Saya juga berharap kerja sama dengan Unsoed ini tidak hanya sebatas pemberdayaan masyarakat, tapi juga bisa dilanjutkan ke jenjang berikutnya,” ujarnya.
Misalnya, pendampingan proses bisnis WKJ Kalibakung agar eksistensinya di bidang kesehatan masyarakat lebih dikenal luas dan menjadi referensi pengobatan penyakit melalui pemanfaatan ramuan herbal yang tersaintifikasi.
Baca Juga: Buntut Kasus Brigadir J, Tiga Jenderal Dicopot , 22 Perwira hingga Tamtama Digeser, Ini Daftarnya
Artikel Terkait
Inilah Tujuh Keunikan dari Lee Kuan Yew, Tanaman Rambat Hias yang Lagi Tren
Merawat Tanaman Menjadi Imun Tersendiri Bagi Lansia Di Masa Pandemi Covid-19 Ini
Mimpi Besar Pertanian Cirebon, Kelola Sampah dan Proyeksikan Membuka 20.000 Ha untuk Tanaman Sorgum
Tanaman Obat Apa Saja yang Bisa Melawan Penyakit Kanker, Herbal Itu ada di Sekitar Kita
Daun Kelor, Tanaman Ajaib dengan Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Ini Cara Mudah Membuat Teh Daun Kelor