Unsoed Purwokerto Berdayakan Warga Kalibakung Kembangkan Wisata Kesehatan Jamu

- Senin, 25 Juli 2022 | 14:15 WIB
 Tim peneliti Unsoed Purwokerto sedang melakukan penelitian dan pemberdayaan kepada masyarakat Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Tim peneliti Unsoed Purwokerto sedang melakukan penelitian dan pemberdayaan kepada masyarakat Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

CIREBONRAYA - Tim peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto kini sedang melakukan penelitian dan pemberdayaan kepada masyarakat Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal terkait tanaman obat keluarga (Toga).

Diharapkan, melalui kegiatan ini terjalin kemitraan budidaya tanaman herbal antara Klinik Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) di Desa Kalibakung dengan masyarakat sekitar.

Ketua Tim penelitian Dasar Kompetitif Nasional (PDKN) UNSOED Dr. Adhi Iman Sulaiman, S.IP., M.Si yang didampingi Ketua Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNSOED Prof Dr Rifda Naufalin, SP, M.Si mengatakan, lewat penelitian dan pemberdayaan ini diharapkan pula dapat memberi manfaat hasil kajian "Green Economy".

Yakni untuk mengimplementasikan model pemberdayaan dan kemitraan budidaya tanaman herbal atau Toga antara Klinik WKJ Kalibakung dengan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Irwasum Penuhi Undangan Komnas HAM, Disesalkan Opini Liar Tunggangi Kematian Brigadir J

"Dalam penelitian dan pemberdayaan ini, kami mengadopsi kawasan pengobatan, wisata dan edukasi Klinik Sainstifikasi Jamu dari Balai Besar penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar," ujar Adhi Iman Sulaiman ketika ditemui koranbernas.id di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Minggu 24 Juli 2022.

Kegiatan ini, lanjut Adhi Iman Sulaiman, dilatarbelakangi bahwa masyarakat perdesaan di Jawa-Tengah memiliki tradisi membuat, mengonsumsi dan memasarkan produk minuman herbal berupa jamu sehat dan alami.

Dalam hal ini, banyaknya minuman bersoda, sirup, suplemen instan dan obat-obatan modern yang beredar di pasaran, menjadikan generasi milenial, kurang tertarik jamu.

"Namun ketika Pandemi Covid-19 melanda, budidaya tanaman dan pengolahan tanaman herbal menjadi jamu sehat atau obat herbal, mulai diminati kembali oleh masyarakat. Untuk itulah, kami optimalkan peluang ini," tegas Adhi Iman yang juga dosen Ilmu Komunikasi Fisip UNSOED.

Dijelaskan Adhi Iman, sasaran kegiatan ini melibatkan 27 orang, terdiri 15 orang dari unsur PKK, Posyandu dan Kelompok Wanita Tani (KWT) dari generasi muda Desa Kalibakung, 5 orang dari Klinik WKJ dan 5 orang mahasiswa UNSOED.

Baca Juga: Dinilai Berjasa, Wabup Cirebon Raih Penghargaan dari Menko Perekonomian Sebagai Tokoh Penggerak Koperasi Madya

Target utama kegiatan ini, sambung Adhi Iman, ada dua. Pertama, ketahanan kesehatan keluarga, di mana setiap keluarga di Desa Kalibakung dapat melestarikan dan membudidayakan Toga, dan pengolahan pascapanennya berupa produk herbal.

Kedua, membentuk kelembagaan atau kelompok budidaya dan produk tanaman herbal . Berbagai produk itu, diantaranya minuman, permen, serbuk jamu sehat, sabun cuci piring dan lantai berbahan herbal untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun kelompoknya.

"Target berikutnya berupa peningkatkan produktivitas budidaya tanaman herbal, peningkatan kualitas dan standarisasi produk herbal mulai dari packeging, labeling dan perijinan pemasaran produk herbal yang sudah dilatihkan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Agung Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X