Unsoed Purwokerto Bekali Pembatik Pelajar, Pemkab Banjarnegara Diharapkan Bantu Pemasaran

- Selasa, 1 Maret 2022 | 23:33 WIB
Pelatihan batik untuk pelajar.*
Pelatihan batik untuk pelajar.*

CIREBONRAYA - Agar potensi lokal Batik Banjarnegara tidak punah, Tim Riset Keilmuan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dalam Program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2022 melakukan riset dan pelatihan membatik bagi para pelajar.

Sebanyak 5 kelompok pelajar perwakilan dari empat sekolah di Kecamatan Purwareja Klampok, Kecamatan Susukan dan sejumlah mahasiswa Unsoed dilibatkan dalam kegiatan yang berlangsung sejak awal Februari hingga akhir Februari 2022.

Diharapkan, para pembatik usia tua di sentra Batik Banjarnegara yang banyak ditemui di Kecamatan Susukan, dapat diteruskan oleh generasi muda, khususnya dalam promosi pemasaran produk Batik dengan dukungan teknologi digital.

Baca Juga: Kejaksaan Keluarkan SKP2, Nurhayati Bukan Tersangka Korupsi, Ini Dasarnya

“Dengan dukungan teknologi digital, dan dukungan Pemkab, potensi Batik Banjaregara ke depannya bisa berkembang," ujar Ketua Tim Program Riset Keilmuan-Model Pemberdayaan Kewirausahaan Sosial Perajin Batik Berbasis Kearifan Lokal dan Teknologi Digital bagi Generai Muda, Dr Adhi Iman Sulaiman sebagai ketua tim riset kepada wartawan di kampus Unsoed Purwokerto, Selasa, 1 Maret 2022.

Program riset keilmuan ini didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2022. Melibatkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsoed. Sebagai anggota tim, Dr Toto Sugito dan Dr Shinta Prastyanti, MA yang melibatkan 4 mahasiswa S1 Ilmu komunikasi dan 2 Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed.

Program ini diawali studi pendahuluan, sosialisasi dan survei penyebaran angket pada Januari 2022 tentang Batik khas Banjarnegara kepada 100 pelajar di empat sekolah di Banjarnegara.

Masing-masing sekolah 25 siswa, yakni dari SMA PGRI Purwareja Klampok, SMA Negeri 1 Purwareja Klampok, SMK HKTI 2 Purwareja Klampok, dan SMK Negeri 1 Susukan dari jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT).

Setelah Sosialiasai dan survai, dilakukan pelatihan membatik Tahap 1 di perajin dan pengusaha Batik Wardah Desa Panerusan Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, selama lima kali pertemuan, pada setiap hari Sabtu dan Minggu selama bulan Februari 2022.

Adhi Iman, selama pelatihan, para pelajar dibekali empat keterampilan. Pertama, mendesain Batik tulis secara manual dan digital. Kedua, teknik pewarnaan membatik. Ketiga, membuat Batik inovatif Ecoprint.

Baca Juga: PERSIBDAY, Persib Menangi El Clasico, Unggul 2-0 atas Persija, Maung Bandung Melompat ke Runner Up

Keempat, strategi digital marketing. Dalam hal ini, tenaga pelatih yakni Budi Triyono (60), pemilik Batik Wardah yang sudah malang melintang di bidang usaha Batik tulis, cap, kombinasi dan printing.

Kemudian Leni Rahmayanti, S.Pd,pakar ecoprint dari SMAN 1 Purwareja Klampok. Dan beberapa instruktur terdiri Dika Sulistiyo SP,Nanik Suparni A.MG, Drs. Prasetiyo, Niken Hapsari SP., MP, Arief Nurhandika, SE, M.Ak dan Tim Riset Keilmuan Unsoed. Mereka membekali peserta pelatihan berupa teknik photo product untuk periklanan di media digital (facebook, Instagram dan WhatsApp), digital marketing dan motivasi kewirausahaan.

Adhi Iman yang juga dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed berharap adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, khususnya dalam hal pemasaran untuk membangkitkan dan mengembangkan UMKM Batik khas Banjarnegara yang ada di Kecamatan Susukan.

Halaman:

Editor: Agung Nugroho

Tags

Terkini

X