CIREBONRAYA-Program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) Jawa Barat sempat terganggu saat awal pandemi Covid-19.
Namun kinerja Bangga Kencana sukses dan menoreh sejumlah prestasi di pentas nasional.
“Awal pandemi sejumlah fasilitas kesehatan tidak bisa melaksanakan pelayanan KB,” terang Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Kusmana, Kamis, 31 Desember 2020.
Baca Juga: Seks di Pagi Hari Menyehatkan, Ini Alasannya
Tentu, pandemi tak lantas membuat Bangga Kencana jalan di tempat. Di tengah kepungan Covid-19, BKKBN berusaha tetap memfasilitasi pelayanan kontrasepsi alias keluarga berencana (KB).
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tentunya. BKKBN juga turut membantu menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan, baik dokter maupun bidan. Hasilnya, pelayanan KB di Jawa Barat kembali bergeliat.
Kusmana mengeluarkan kebijakan khusus mendistribusikan alat dan obat kontrasepsi (Alokon). Jika sebelumnya hanya tersedia di fasilitas kesehatan dan bidan praktik, selama pandemi, petugas bagikan kondom dan pil KB ke rumah-rumah penduduk.
Baca Juga: Presiden: 2021 akan Jadi Tahun Bersejarah
Bagi BKKBN, keberlangsungan pemakaian kontrasepsi merupakan prioritas utama.
Sukses menjalankan skenario darurat pelayanan KB selama pandemi, BKKBN kemudian sprint mengejar ketertinggalan.
Dua momentum besar menjadi titik balik kebangkitan Bangga Kencana. Pertama, peringatan ke-27 Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2020 yang menargetkan 1 juta akseptor secara nasional.
Baca Juga: Ya Allah, Pertana Apa Ini?....Akhir Tahun 2020 Ditandai Gempa di Maumere dan Nias
Kedua, peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia pada 26 September 2020 yang membidik 250 ribu peserta KB nasional.
Dalam dua momentum tersebut, Jabar sukses mengatrol capaian peserta KB secara signifikan. Dari 1 juta akseptor hampir setengahnya berasal dari Jawa Barat.